Indonesia dari segi perkembangan teknologi boleh jadi ketinggalan dengan negara maju di dunia. Namun, bibit-bibit unggul asli anak bangsa rupanya tetap bertumbuh di negeri ini. Buktinya, seperti yang dilakukan salah satu mahasiswa kreatif dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Pria bernama Jauhar Wayunindho ini berhasil menciptakan kursi roda listrik yang dikemudikan dengan sensor dari gerakan mata.
Jauhar menyebut bahwa inovasi tersebut diciptakan karena ia ingin memberikan solusi bagi mereka yang lumpuh total. Sebab, hanya dengan gerakan mata, kursi roda bisa digerakkan ke arah yang dikehendaki. Ia mengenalkan inovasinya ini dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS (PIMITS).
Untuk kursi roda ini, Jauhar mengatakan bahwa ia menempatkan sensor pada retina mata sehingga dapat mengenali gerakan lirikan ke atas, bawah, kanan, dan kiri yang dihubungkan pada sensor gerak kursi roda. Jika mata melirik ke bawah, maka kursi akan maju ke depan. Jika melirik ke atas, kursi bergerak mundur. Sedangkan lirikan kiri dan kanan akan menentukan arah gerak ke kiri dan kanan.
Untuk berhenti, penggunanya hanya perlu memindahkan arah lirikan dengan cepat. "Misalnya, kalau melirik ke kanan, maka lirikan dipindah ke kiri secara cepat, sehingga kursi akan berhenti," sebut Jauhar.
Namun, ia juga mengaku bahwa kursi itu belum sempurna. Sebab, bobot maksimal pengguna kursi itu hanya boleh sampai 65 kilogram. Selain itu, lirikan mata yang spontan, misalnya saat dipanggil orang lain, akan membuat kacau gerakan kursi. Jika ia sudah berhasil menyempurnakan temuan ini, Jauhar berencana akan mencari sponsor untuk memproduksi secara masal kursi ini. Sungguh, sebuah inovasi karya anak bangsa yang patut ditunggu realisasinya untuk membantu lebih banyak orang lumpuh.
diambil dari Andriewongso.com
Jauhar menyebut bahwa inovasi tersebut diciptakan karena ia ingin memberikan solusi bagi mereka yang lumpuh total. Sebab, hanya dengan gerakan mata, kursi roda bisa digerakkan ke arah yang dikehendaki. Ia mengenalkan inovasinya ini dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS (PIMITS).
Untuk kursi roda ini, Jauhar mengatakan bahwa ia menempatkan sensor pada retina mata sehingga dapat mengenali gerakan lirikan ke atas, bawah, kanan, dan kiri yang dihubungkan pada sensor gerak kursi roda. Jika mata melirik ke bawah, maka kursi akan maju ke depan. Jika melirik ke atas, kursi bergerak mundur. Sedangkan lirikan kiri dan kanan akan menentukan arah gerak ke kiri dan kanan.
Untuk berhenti, penggunanya hanya perlu memindahkan arah lirikan dengan cepat. "Misalnya, kalau melirik ke kanan, maka lirikan dipindah ke kiri secara cepat, sehingga kursi akan berhenti," sebut Jauhar.
Namun, ia juga mengaku bahwa kursi itu belum sempurna. Sebab, bobot maksimal pengguna kursi itu hanya boleh sampai 65 kilogram. Selain itu, lirikan mata yang spontan, misalnya saat dipanggil orang lain, akan membuat kacau gerakan kursi. Jika ia sudah berhasil menyempurnakan temuan ini, Jauhar berencana akan mencari sponsor untuk memproduksi secara masal kursi ini. Sungguh, sebuah inovasi karya anak bangsa yang patut ditunggu realisasinya untuk membantu lebih banyak orang lumpuh.
diambil dari Andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar