Jumat, 27 Maret 2009

Dana Usaha

Sale Pernak-Pernik IMABABEL
Segera Pesan, daripada Keburu Kehabisan!!!!!
cp: Desta (0818 0284 3080)


STIKER IMABABEL
"Belajar untuk Membangun Bangka Belitung"

Sekilas Info

Etika Rapat

Sudah lama ingin menuliskan catatan kecil satu ini, tapi seringkali kalah prioritas sama aktivitas lain. Kali ini saya punya catatan penting sekali soal rapat, sesuatu yang sering menjadi sebab hilangnya waktu kita. waktu itu saya menghadiri rapat dengan Pak Kuntoro Mangkusubroto di sela waktunya yang mulai berkurang di BRR. Pada saat itu selain membicarakan beberapa hal penting buat sbm, beliau juga memberikan tip triks menjalankan rapat yang sangat efektif. Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana etika rapat yang harus diketahui oleh kita semua (penggemar rapat he he).

Ada 3 hal penting yang harus menjadi etika dalam sebuah rapat

1. No Money, No Name setelah rapat. Maksudnya adalah silakan peserta rapat berdebat habis soal besaran uang, siapa setuju apa, siapa bilang apa. Tetapi setelah keputusan rapat dibuat maka semua akan menerima hasil rapat tersebut tanpa syarat. Tidak boleh terjadi keluar dari ruang rapat, beredar cerita bahwa “si A kacau nih, sudah menyimpang dari aturan dan bla bla bla”, atau “wah sebenarnya kita tadi mengusulkan sekian juta, tapi disetujuinya bla bla bla”. Etika ini menurut saya luar biasa, hanya dengan ini kita bisa menunjukkan integritas diri kita dan kelompok. Tidak boleh terjadi orang memelintirkan hasil rapat demi kepentingan pribadi, apalagi memecah belah organisasi.

2. Hasil rapat tidak haram menggunakan voting. Kalau bisa sepakat bagus, tapi kalau tidak maka harus diambil keputusan lewat voting. kecuali masalahnya tidak penting sehingga bisa ditunda sekian lama, maka voting adalah cara terbaik memutuskan sesuatu dalam rapat. Ada catatan penting di sini.sebelum memulai voting, pimpinan rapat harus menanyakan berapa banyak orang yang abstain. Kepada yang abstain ini kemudian ditanya apakah akan menerima apapun hasil keputusan voting? kalau ya maka tidak ada masalah. kalau jawabannya tidak, maka orang tersebut diminta berpikir ulang untuk memilih satu dari sekian kecenderungan/alternatif. Dengan demikian, hasil rapat harus dijalankan bersama, baik oleh yang setuju maupun yang tidak setuju.

3. Tidak boleh ada hidden agenda dalam rapat. Sekali hidden agenda dimiliki, maka trust terhadap rapat tidak ada lagi. peserta rapat tidak respek lagi pada rapat. Hidden agenda akan membuat orang demotivasi, karena apapun yang didiskusikan, diperdebatkan dalam rapat tidak menghasilkan apa pun kecuali hasil rapat yang sudah disiapkan sebelum rapat dimulai. rapat hanya menjadi arena justifikasi keputusan yang sudah diambil sekelompok orang. Dalam dunia politik barangkali sering terjadi, tapi dalam dunia profesional hal ini tidak boleh terjadi.

itu 3 etika rapat yang saya pikir luar biasa. sedikit sekali rapat yang saya ketahui menjalankan etika ini. thanks pak KM atas exercise-nya.

Maaf ada yang tertinggal dari catatan kemarin, tapi tidak kalah pentingnya. Satu hal lagi yang perlu diingat dan dijadikan etika dalam rapat adalah benturan kepentingan (conflict of interest). Hal ini mudah sekali dibicarakan tapi tak pernah mudah untuk dilakukan. Bagaimana prakteknya?

4. Rapat yang beretika harus menghindar dari benturan kepentingan. Karena soal yang satu ini gampang gampang susah, seringkali tabu dibicarakan. Sebagian orang merasa tidak perlu dibicarakan karena menganggap orang lain seharusnya tahu. Sebagian yang lain justru memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan. Daripada tidak jelas, banyak perusahaan akhirnya memutuskan bahwa pasangan suami istri tidak boleh bekerja di tempat yang sama. Ada untung ruginya pasti. Terhindar dari soal benturan ini, tapi bisa kehilangan mendapatkan potensi yang luar biasa.

Ada alternatif lain sebenarnya yang lebih fundamental dari sekedar membuat aturan larangan pasangan suami istri atau orang yang memiliki hubungan keluarga bekerja di satu tempat. Hal itu adalah menyampaikannya dalam rapat. Jadi tidak mesti hubungan keluarga saja, apa saja yang dapat membuat seseorang terpengaruh keputusannya harus disampaikan dalam rapat, dan yang bersangkutan harus keluar dari ruang rapat.

Jadi setiap memulai rapat, pimpinan rapat harus menyatakan apa yang akan diputuskan saat itu. Kemudian pimpinan harus bertanya siapa di antara peserta yang memiliki hubungan dengan apa yang diputuskan. misalnya terkait dengan pemenang tender, maka peserta yang kenal dengan pemilik atau pernah dibantu atau pernah terkait dalan suatu urusan dengan peserta tender, harus keluar dari ruang rapat.

Kalau etika ini dipegang, saya yakin korupsi bisa ditekan bahkan dimusnahkan dari negeri tercinta ini.

Kamis, 26 Maret 2009

Info Kegiatan

Latihan Futsal Anak BANGKA BELITUNG


Yo, ngumpul-ngumpul sambil olahraga Futsal biar jadi tempet silahturahmi sekalian
Tiap hari Kamis
Jam 22.00 WIB
di Raja Futsal (Sebelah POM bensin Sumut Boto, Tembalang)
datang tepat waktu ok!!!!!!!!
Cowok-cewek dateng la, pokok e bikin rame aje....

Cp : Koord. Futsal
Farkah (0819 2914 6111)

Tips n Triks

Full Tips dan Trik Membuat Skripsi yang Efektif (Lengkap)

Apa itu Skripsi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar "lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi".

skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum "berhak" untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.

Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).

Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan
menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah "belajar meneliti".

Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.


Miskonsepsi tentang Skripsi

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya "ditujukan" untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.

Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.

Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.


Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang "benar-benar membimbing" skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan "melepas" dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih "enak" kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) Dosen senior, dan (2) Dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:


Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.


Tapi, keuntungannya:


Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
Anda akan "tertolong" saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk "membantai" Anda.
Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.


Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak "jaim" dan "tidak sok" kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan agak "sendirian" ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan "dihajar" cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.


Tahap-tahap Persiapan dalam menyusun skripsi

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara "baku". Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.


Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam menyusun skripsi

Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang "bertugas" membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, "mengejar" untuk bimbingan, dan seterusnya.

Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat "ketidakpastian" tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa "pihak ketiga" yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?


Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).


Beberapa Kesalahan Pemula dalam membuat Skripsi

Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

Bab I : Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.


Menghadapi Ujian Skripsi

Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah "konfirmasi" atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.

Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.

Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?




--------------------------------------------------------------------------------

Written By : BaliVisual di http://gudangskripsi.wordpress.com

Beasiswa

Beasiswa ITB Untuk Semua

Beasiswa
benirio
Jumat, 20 - Maret - 2009, 09:08:55

Program "ITB Untuk Semua" adalah suatu skema penerimaan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung yang secara khusus menyediakan bangku kuliah bagi para lulusan sekolah menengah umum dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi dengan penghasilan kedua orang tua di bawah atau sama dengan Upah Minimum Regional setempat. Uang pendidikan, ongkos tempat tinggal, dan biaya hidup selama menempuh kuliah di Bandung akan didanai beasiswa "ITB Untuk Semua" . Untuk beasiswa ini, alokasi dana yang disediakan ialah 100 juta per anak untuk lima tahun. Dana akan diperoleh dari alumni ITB, baik perseorangan atau berkelompok. Alumni yang sudah bersedia menjadi orang tua asuh diantaranya Ir. Benny Subianto, Ir. Martiono Hadianto, Ir. Betty Alisjahbana, Ir. Karen Agustiawan. Sekitar 100 bangku kuliah disediakan secara khusus bagi para lulusan SMU angkatan 2009.

Para calon penerima beasiswa akan mengikuti Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi ITB (PMBP) jalur beasiswa penuh. Sebelum kuliah, para calon yang diterima akan mengikuti masa persiapan untuk membantu penyesuaian diri dengan suasana kuliah serta kehidupan di Bandung. Selama kuliah, para mahasiswa program "ITB Untuk Semua" akan mendapat arahan dari pembimbing khusus untuk membantu menyelesaikan kendala studi dan persoalan personal yang mungkin muncul selama menempuh kuliah di ITB. Para mahasiswa juga akan diberi kesempatan mengikuti ceramah-ceramah inspirasional, studi banding ke lokasi-lokasi penerapan teknologi tepat guna, dan sebagainya. Para lulusan program "ITB Untuk Semua" diharapkan kelak akan menjadi agen perubahan di daerah asal mereka.

Persyaratan
Para calon penerima beasiswa "ITB Untuk Semua" harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

* Calon lulusan sekolah menengah umum pada tahun ajaran 2009 (bidang studi IPA untuk fakultas Sains dan Teknik).
* Berasal dari keluarga yang tak mampu secara ekonomi (penghasilan kedua orangtua di bawah Upah Minimum Regional setempat)
* Memiliki prestasi akademik yang sangat baik.
* Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah (lebih diutamakan yang memiliki bakat memimpin)
* Mendapat rekomendasi dari kepala sekolah
* Bersedia mengikuti ujian penerimaan yang dilakukan ITB


Bidang Studi yang Dapat Dipilih

Fakultas/Sekolah yang dipilih oleh calon penerima beasiswa adalah sbb:

* Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD),
* Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL),
* Fakultas Teknologi Industri (FTI),
* Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
* Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD),
* Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM),
* Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),
* Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
* Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB),
* Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH),
* Sekolah Farmasi (SF),
* Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).


Cara Mendaftar
Kirimkan berkas formulir pendaftaran (pada halaman terakhir leaflet ini, boleh di-fotocopy) dengan dilengkapi dokumen sbb:

* Fotocopy halaman depan rapor SMU dan halaman-halaman nilai (dari semester I hingga V) yang telah dilegalisir pihak sekolah
* Surat keterangan berasal dari keluarga yang secara ekonomi tak mampu dengan ditandatangani Ketua RT/RW (Yang dimaksud keluarga yang secara ekonomi tak mampu adalah penghasilan kedua orangtua per bulannya di bawah atau sama dengan Upah Minimum Regional setempat. Kami akan> melakukan survey lapangan secara random untuk mengetahui kondisi keluarga calon mahasiswa)
* Surat dukungan/referensi dari kepala sekolah
* Tulisan 1 halaman kertas A4 (boleh diketik atau tulis tangan) yang menjelaskan mengapa pendaftar ingin mengikuti program "ITB Untuk Semua"
* Tulisan 1 halaman kertas A4 (boleh diketik atau tulis tangan) yang menggambarkan kondisi keluarga pendaftar [Misalnya, menceritakan pekerjaan orang tua, kegiatan pendaftar di luar sekolah, kondisi masing-masing anggota keluarga, dsb]



Berkas pendaftaran lengkap dimasukkan amplop coklat berukuran besar dan dikirim ke:
Panitia Penerimaan Beasiswa "ITB Untuk Semua"
Direktorat Pendidikan ITB
u.p. Kasubdit Penjaringan Mahasiswa/Ketua Lembaga TPB
Gd. CCAR ITB Lt.4
Jl. Tamansari 64 Bandung

Berkas paling lambat dikirimkan pada 20 April 2009 (cap pos)

Ujian Penerimaan
Panitia seleksi tahap awal program "ITB Untuk Semua" akan melakukan penilaian berdasarkan berkas yang masuk. Penilaian meliputi:

* Kemampuan akademik
* Motivasi (dilihat dari tulisan mengapa pendaftar ingin mengikuti program "ITB Untuk Semua")
* Kondisi keluarga (dilihat dari tulisan kondisi keluarga pendaftar)
* Pengujian kebenaran data yang diberikan kepada pihak sekolah

Dari hasil penilaian tersebut, panitia tahap awal akan memanggil (melalui surat) calon-calon potensial untuk mengikuti Ujian Saringan Masuk (USM) jalur PMBP terpusat dan wawancara di kampus ITB di Bandung. Seluruh biaya transportasi dan akomodasi selama ujian akan disediakan oleh ITB. Ujian ini akan berlangsung pada 29 Mei- 31 Mei 2009.

Panitia akan mengumumkan penerima beasiswa (hanya calon potensial, yang diterima yang akan dikirimi surat) pada pertengahan bulan Juni 2009. Penerima beasiswa akan berkumpul kembali di Bandung pada akhir bulan Juni 2009 untuk mengikuti program penyesuaian diri.

Pada bulan Agustus 2009, penerima beasiswa "ITB Untuk Semua" mulai mengikuti perkuliahan di ITB.

Trackback

* Trackback URI:http://www.itb.ac.id/news/trackback/2395

Minggu, 22 Maret 2009

Dokumentasi Kegiatan

TURNAMENT RPMR-S FUTSAL CUP 2009
21 Maret 2009
(Meraih Juara ke-3)













Jumat, 20 Maret 2009

Sekilas Info

Tahukah Anda Kabupaten Tertinggi Size Ekonominya di Babel?

Saya mulai posting ini dengan judul suatu pertanyaan yaitu "Tahukah Anda Kabupaten mana yang paling tinggi size (ukuran) ekonominya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung"?. Jawabannya adalah Kabupaten Bangka Barat. Buat saya pribadi, ini merupakan temuan yang mengejutkan mengingat Bangka Barat adalah "adik kandung" dari Kabupaten Bangka yang merupakan induk dari kabupaten ini sebelumnya. Dengan menggunakan data terbitan BPS tentang Produk Domestik Regional Bruto se Bangka Belitung, dapat diketahui bahwa dari total aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Barat memiliki proporsi terbesar yaitu sebesar 24,76%. Angka ini tertinggi diikuti oleh Kabupaten Bangka dengan proporsi sebesar 17% dari total aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung (lihat gambar berikut ini)



Diikuti kemudian dengan Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang. Temuan masih rendahnya kontribusi Kota Pangkalpinang dalam aktivitas perekonomian Provinsi Bangka Belitung ini memberikan pekerjaan rumah yang sangat besar mengingat Pangkalpinang adalah ibukota Provinsi ini yang seharusnya memainkan peranan yang sangat besar dalam menggerakkan perekonomian provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tingginya peranan perekonomian Kabupaten Bangka Barat dalam aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung tidak terlepas dari keberadaan Peltim (Peleburan Timah Muntok) yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan aktivitas perekonomian Kabupaten Bangka Barat. Selain itu, aktivitas pertambangan timah juga memainkan peranan yang penting dalam perekonomian daerah ini. Tentu fakta bahwa timah masih dominan dalam aktivitas perekonomian daerah ini memberikan kekhawatiran masa depan pula mengingat timah merupakan komoditas yang saat ini sedang labil tingkat harga dunianya serta merupakan komoditas yang tidak terbaharukan (non renewable resources). Sudah saatnya, pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk meningkatkan energi kreatifnya dalam mempersiapkan perekonomian daerah pasca timah (post mining economy)

Diposkan oleh Syarif Syahrial

Rabu, 18 Maret 2009

Sekilas Info

Mengenal Bangka Belitung

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di bagian selatan Pulau Sumatera. Sesuai dengan namanya, provinsi ini merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.


Bangka Belitung sepertinya halnya Jambi, Lampung, Banten dan daerah lainnya di Indonesia, pada awalnya merupakan suatu keresidenan dan berubah menjadi Provinsi yang mulai efektif pada tahun 2001 dengan ditandai lahirnya UU No.27 Tahun 2000. Sumber data resmi dari Departemen Dalam Negeri mencatat bahwa Wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti ganti menjadi daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit.Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai Duke of Island.

Pada tanggal 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris berakhir setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi perlalihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K.Hcyes (Belanda) di Mentok (ibukota Kabupaten Bangka Barat sekarang) pada 10 Desember 1816.

Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang di kenal sebagai perang Depati Amir (1849-1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan Depati Amir di asingkan ke Desa Air Mata Kupang NTT. Atas dasar stbl. 565, tanggal 2 Desember 1933 pada tanggal 11 Maret 1933 di bentuk Resindetil Bangka Belitung Onderhoregenheden yang dipimpin seorang residen Bangka Belitung dengan 6 Onderafdehify yang di pimpin oleh Ast. Residen. Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhirnya menjadi 5 Karesidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 Karesidenan.

Di zaman Jepang Karesidenan Bangka Belitung di perintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang disebut Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda di bentuk Dewan Bangka Sementara pada 10 Desember 1946 (stbl.1946 No.38) yang selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang diketuai oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi.

Pada 23 Januari 1948 (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlaku undang-undang Nomor 22 Tahun 1948.


Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. lsa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R.Soemardja yang berkedudukan di Pangkalpinang. Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Karesidenan Bangka Belitung berada di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Bangka dan dibentuk juga kota kecil Pangkalpinang.

Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957 Pangkalpinang menjadi Kota Praja. Pada tanggal 13 Mei 1971 Presiden Soeharto meresmikan Sungai Liat sebagai ibukota Kabupaten Bangka. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menjadi Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selanjutnya sejak tanggal 27 Januari 2003 Propinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 Kabupaten baru yaitu Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Bangka Selatan.

Adanya pemekaran ini, Provinsi Kepulauan Bangka sekarang terdiri dari 6 kabupaten dan 1 Kota, yaitu:

Kabupaten Bangka
Kabupaten Belitung
Kota Pangkalpinang
Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Bangka Selatan
Kabupaten Bangka Tengah
Kabupaten Belitung Timur
Sebelum otonomi daerah, jumlah kabupaten/kota ini hanya terdiri dari tiga saja yaitu Bangka, Belitung dan Kota Pangkalpinang. Mudah-mudahan pemekaran ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat dan bukan hanya memperbanyak "eselon-eselon" pejabat daerah. Amin


Diposkan oleh Syarif Syahrial

Senin, 16 Maret 2009

Kepengurusan 2009-2010

SUSUNAN KEPENGURUSAN
IKATAN MAHASISWA BANGKA BELITUNG - SEMARANG
PERIODE KEPENGURUSAN 2009/2010

Pelindung :
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Ir. H. Eko Maulana Ali, M.Sc

Pembimbing :
Forum Alumni IMABABEL

Dewan Penasehat :
Arfian, Skom (Sungai Liat-Bangka)
Alhidayah (Tanjung Pandan - Belitung Induk)
Nurul Ikhsan (Mentok - Bangka Barat)
Dirga Surya Silalahi (Pangkalpinang - Bangka)
Dozi (Perlang - Bangka Tengah)

PENGURUS HARIAN
Ketua Umum :
Paret Agung Sanjaka (Pangkalpinang-Bangka)

Wakil Ketua :
Marhadi (Perlang-Bangka Tengah)

Sekretaris :
Nurul Fitri Apriliyani (Tanjung Pandan-Belitung Induk)
Hum Ni`mah (Pangkalpinang-Bangka)

Bendahara :
Alamantari (Sijuk-Belitung Induk)
Putri Ramadhini (Koba-Bangka Tengah)
Indra Suwito (Sungailiat-Bangka Induk)

Dept. PSDM :
Catur Julianto (Pangkalpinang-Bangka)
Ayu Prameswari (Batu Raja-Belitung)
Janer (Tanjung Pandan-Belitung Induk)
Divo Darma Silalahi (Pangkalpinang-Bangka)
Ardian Sufandi (Mentok-Bangka Barat)
Ratna Juwita (Koba-Bangka Tengah)

Dept. Humas :
Bonggo Janatin (Penyamun-Bangka Induk)
Al-Hafizd (Tanjungpandan-Belitung Induk)
Rima Hasmida (Pangkalpinang-Bangka)
Rian Ghanesa (Toboali-Bangka Selatan)
Selvya Juwita (Pangkalpinang-Bangka)
Risa Marfirani (Pangkalpinang-Bangka)

Dept. Mikat :
Suryandaru (Pangkallalang-Belitung Induk)
Surya Frantiko (Pangkalpinang-Bangka)
Muhammad Farkah (Tanjung Pandan-Belitung Induk)
Anugrah (Tanjung Pandan-Belitung Induk)
Yurdani (Perlang-Bangka Tengah)
Andri (Kelapa Kampit-Belitung Timur)
Kurniawan (Sungailiat-Bangka Induk)

Dept. Danus :
Desta Anggir Pratista (Manggar-Belitung Timur)
Isdora (Tanjung Pandan-Belitung Induk)
Neisya (Pangkalpinang-Bangka)
Nurrahma Umami (Mentok-Bangka Barat)
Dafrul (Tanjung Pandan-Belitung Induk)

Kesekretariatan :
Riduan Hadistian (Air itam-Pangkalpinang)

Minggu, 01 Maret 2009

Dokumentasi Kegiatan

PEMIRA DAN RAI 2009
28 Februari 2009