Jumat, 20 Maret 2009

Sekilas Info

Tahukah Anda Kabupaten Tertinggi Size Ekonominya di Babel?

Saya mulai posting ini dengan judul suatu pertanyaan yaitu "Tahukah Anda Kabupaten mana yang paling tinggi size (ukuran) ekonominya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung"?. Jawabannya adalah Kabupaten Bangka Barat. Buat saya pribadi, ini merupakan temuan yang mengejutkan mengingat Bangka Barat adalah "adik kandung" dari Kabupaten Bangka yang merupakan induk dari kabupaten ini sebelumnya. Dengan menggunakan data terbitan BPS tentang Produk Domestik Regional Bruto se Bangka Belitung, dapat diketahui bahwa dari total aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Barat memiliki proporsi terbesar yaitu sebesar 24,76%. Angka ini tertinggi diikuti oleh Kabupaten Bangka dengan proporsi sebesar 17% dari total aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung (lihat gambar berikut ini)



Diikuti kemudian dengan Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang. Temuan masih rendahnya kontribusi Kota Pangkalpinang dalam aktivitas perekonomian Provinsi Bangka Belitung ini memberikan pekerjaan rumah yang sangat besar mengingat Pangkalpinang adalah ibukota Provinsi ini yang seharusnya memainkan peranan yang sangat besar dalam menggerakkan perekonomian provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tingginya peranan perekonomian Kabupaten Bangka Barat dalam aktivitas perekonomian di Provinsi Bangka Belitung tidak terlepas dari keberadaan Peltim (Peleburan Timah Muntok) yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan aktivitas perekonomian Kabupaten Bangka Barat. Selain itu, aktivitas pertambangan timah juga memainkan peranan yang penting dalam perekonomian daerah ini. Tentu fakta bahwa timah masih dominan dalam aktivitas perekonomian daerah ini memberikan kekhawatiran masa depan pula mengingat timah merupakan komoditas yang saat ini sedang labil tingkat harga dunianya serta merupakan komoditas yang tidak terbaharukan (non renewable resources). Sudah saatnya, pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk meningkatkan energi kreatifnya dalam mempersiapkan perekonomian daerah pasca timah (post mining economy)

Diposkan oleh Syarif Syahrial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar